Selasa, 13 September 2011

tugas_PTI01_THOMY HANDONO YAKTI_SIO211

Dell Dituntut Karena Baterai Laptop

:Perusahaan manufaktur komputer Dell kembali menghadapi tuntutan berkaitan dengan beberapa kasus baterai panas (overheat) yang terjadi pada komputer jinjing buatannya. Kali ini tuduhan dilayangkan beberapa pengguna dari Kanada terhadap lima model laptop Dell, yaitu Inspiron 1100, 1150, 5100, 5150, dan 5160.

Menurut tuduhan, model-model di atas adalah laptop Dell yang paling sering bermasalah setelah masa garansi setahun dari Dell habis. Thad Griffin, salah satu penggugat asal Aurora, Ontario, merasa dirugikan karena harus mengeluarkan ratusan dolar untuk memperbaiki laptopnya yang rusak.

Dalam kasus ini, Dell dituduh lalai karena tetap mendesain, membuat, serta memasarkan komputer-komputer bermasalah itu walaupun telah ada laporan problem yang timbul.

"Aksi ini adalah upaya untuk mendapatkan kompensasi yang adil terhadap konsumen Kanada pemilik laptop yang rusak," ujar Joel Rochon, pengacara Griffin dari kantor pengacara Rochon Genova.


Dituding Diskriminasi Wanita, Dell Bayar Rp 90 Miliar
Kasus ini bukan pertama kalinya bagi Dell. Perusahaan komputer asal Texas itu pada September lalu juga pernah mendapatkan tuntutan yang sama di pengadilan distrik Northern District of California. Dalam sidang itu, Dell setuju untuk memperpanjang garansi terbatas selama setahun kepada penggugatnya sehingga segala penggantian AC adapter, heatsink, motherboard, serta ongkos perbaikan ditanggung Dell.
Texas - Uang sebanyak US$ 9,1 Juta atau sekitar Rp 90 miliar harus dibayarkan raksasa komputer Dell untuk membereskan kasus hukum yang mereka hadapi. Semua ini gara-gara tuntutan hukum yang diajukan oleh mantan karyawan wanita mereka.

Oktober tahun lalu, sebuah gugatan diajukan ke pengadilan gara-gara Dell dituduh melakukan diskriminasi gender pada karyawan wanita. Diskrimasi ini dilakukan Dell dalam hal pemberian gaji, peluang karir dan promosi.

Untuk menyelesaikanya, perusahaan komputer asal Amerika ini pun setuju untuk menggelontorkan dana yang tidak sedikit demi menyapu bersih kasusnya.

Uang itu mereka keluarkan dengan perincian: US$ 5,6 juta untuk pembayaran para pekerja wanita Dell baik yang mantan maupun yang masih bekerja dengan jenjang tahun tertentu, US$ 1,2 juta untuk biaya pengacara dan biaya hukum lainnya, serta sisanya dipakai untuk membayar pekerja wanita yang terlibat dalam kasus ini.

Dell berharap, melalui penyelesaian dengan pembayaran-pembayaran di atas mereka bisa bebas dari kasus yang menjerat mereka tersebut. Meski demikian, mereka menegaskan tidak mengakui kesalahan berada di pihak mereka.

Belajar dari kasus itu, pimpinan Dell mengatakan akan mempekerjakan ahli khusus untuk mengurusi soal pembayaran,pormosi, kompensasi, dan hal-hal lain terkait dengan karyawan, agar masalah serupa tak terulang lagi. Demikian dilansir ********* dari News8Austin, Sabtu (25/7/2009)

1 komentar: